Rabu, 29 April 2009

Tumbuhkanlah selalu cinta kasih antara suami dan istri


Berikut ini kiat-kiat praktis sebagai ikhtiar merekatkan cinta kasih antara suami istri, sehingga keharmonisan bisa tercipta.

Pertama, Saling memberi hadiah
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam telah bersabda:
“Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling cinta mencintai.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrad, dihasankan oleh Syaikh al Albani)

Memberi hadiah merupakan salah satu bentuk perhatian seorang suami kepada istrinya, atau istri kepada suaminya. Terlebih bagi istri, hadiah dari suami mempunyai nilai yang sangat mengesankan. Hadiah tidak harus mahal, tetapi sebagai simbol perhatian suami kepada istri.

Seorang suami yang ketika pulang membawa sekedar oleh-oleh kesukaan istrinya, tentu akan membuat sang istri senang dan merasa mendapat perhatian. Dan seorang suami, semestinya lebih mengerti apa yang lebih disenangi oleh istrinya. Oleh karena itu, para suami hendaklah menunjukkan perhatian kepada istri. Hal itu dapat diungkapkan dengan memberi hadiah meski sederhana.

Kedua, Mengkhususkan waktu untuk duduk bersama
Jangan sampai antara suami istri sibuk dengan urusan masing-masing dan tidak ada waktu untuk duduk bersama. Ada pertanyaan yang diajukan kepada Syaikh bin Baaz. Ada seorang pemuda tidak memperlakukan istri dengan baik. Yang menjadi penyebabnya, karena ia sibuk menghabiskan waktunya untuk berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan studi dan lainnya, sehingga meninggalkan istri dan anak-anaknya dalam waktu lama. Masalah ini ditanyakan kepada Syaikh, apakah diperbolehkan sibuk menuntut ilmu dan sibuk beramal dengan resiko mengambil waktu yang seharusnya dikhususkan untuk isteri?

Beliau menjawab: tidak ragu lagi, bahwa wajib atas suami untuk memperlakukan istrinya dengan baik berdasarkan firman Allah:

“Pergaulilah mereka dengan baik.” (QS. An Nisa’:19)

Juga sebagaimana sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam kepada Abdullah bin ‘Amr bin Ash, yaitu manakala sahabat ini sibuk dengan shalat malam dan sibuk dengan puasa, sehingga lupa dan lalai terhadap istrinya, maka Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam berkata:

“Puasalah dan berbukalah. Tidur dan bangunlah. Puasalah sebulan selama tiga hari, karena sesungguhnya kebaikan itu memiliki sepuluh kali lipat. Sesungguhnya engkau memiliki kewajiban atas dirimu. Dirimu sendiri memiliki hak dan engkau juga mempunyai kewajiban terhadap isterimu, juga kepada tamumu. Maka, berikanlah hak setiap orang yang memiliki hak.” (Muttafaqun ‘alaihi).

Banyak hadits yang menunjukkan adanya kewajiabn agar suami memperlakukan isteri dengan baik . Oleh karena itu, para suami hendaklah memperlakukan isteri dengan baik, berlemah lembut sesuai dengan kemampuan. Apabila memungkinkan untuk belajar dan menyelesaikan tugas-tugasnya di rumah, maka lakukanlah di rumah, sehingga disamping dia mendapatkan ilmu dan menyelesaikan tugas, dia juga dapat membuat isteri dan anak-anaknya senang.

Kesimpulannya, adalah disyari’atkan atas suami mengkhususkan waktu-waktu tertentu, meluangkan waktu untuk isterinya, agar sang isteri merasa tentram, memperlakukan isterinya dengan baik, terlebih lagi apabila tidak –atau belum– memiliki anak.

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang terbaik di antara kalian terhadap keluarganya. Dan saya adalah orang yang terbaik di antara kalian terhadap keluargaku.”

Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam juga bersabda:
“Orang yang paling sempurna imannya adalah yang tebaik akhlaknya di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap isteri-isteri kalian.” (HR. Tirmidzi)

Sebaliknya, seorang istri juga disyari’atkan untuk membantu suaminya, misalnya menyelesaikan tugas-tugas studi ataupun tugas kantor. Hendaklah dia bersabar apabila suaminya memiliki kekurangan karena kesibukannya, sehingga kurang memberikan waktu yang cukup kepada isterinya. Berdasarkan firman Allah, hendaklah antara suami dan istri saling bekerjasama :
“Tolong menolonglah kalian di atas kebaikan dan takwa.” (QS. Al Maidah :2)
Juga berdasarkan keumuman sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:
“Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama hamba-Nya itu menolong saudaranya.” (Muttafaqun ‘alaihi, diterjemahkan dari buku Fatawa Islamiyyah)

Nasihat Syaikh bin Baaz tersebut ditujukan kepada kedua belah pihak. Suami hendaklah benar-benar tidak sampai melalaikan. Istri pun demikian pula, untuk bisa bersabar dan memahami apabila suaminya sibuk bukan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Untuk para istri, bisa juga mengoreksi diri mereka. Mungkin diantara sebab suami tidak kerasan di rumah karena memiliki isteri yang sering marah, selalu bermuka masam dan ketus apabila berbicara.

Ketiga, Menampakkan wajah yang ceria
Di antara cara untuk mempererat cinta kasih, hendaklah menampakkan wajah yang ceria. Ungkapan dengan bahasa wajah mempunyai pengaruh yang besar dalam kegembiraan dan kesedihan seseorang. Seorang isteri akan senang jika suaminya berwajah ceria, tidak cemberut. Secara umum Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Sedikit pun janganlah engkau menganggap remeh perbuatan baik, meskipun ketika berjumpa dengan saudaramu engkau menampakkan wajah ceria.” (HR. Muslim)

Begitu pula sebaliknya, ketika suami datang, seorang isteri jangan sampai menunjukkan wajah cemberut atau marah. Meskipun demikian, hendaknya seorang suami juga bisa memahami kondisi isteri secara kejiwaan. Misalnya, isteri yang sedang haidh atau nifas, terkadang melakukan tindakan yang menjengkelkan. Maka seorang suami hendaklah bersabar.

Ada pertanyaan dari seorang isteri yang disampaikan kepada Syaikh bin Baaz, sebagai berikut:

Suami saya –semoga Allah memaafkan dia–, meskipun dia taat agama dan memiliki akhlak yang baik serta takut kepada Allah, tetapi dia tidak memiliki perhatian kepada saya sedikit pun. Jika di rumah, ia selalu berwajah cemberut, sempit dadanya dan terkadang dia mengatakan bahwa sayalah penyebab masalahnya. Tetapi Allah lah yang mengetahui bahwa saya –alhamdulillah– telah melaksanakan hak-haknya. Yakni menjalankan kewajiban saya sebagai isteri. Saya berusaha semaksimal mungkin dapat memberikan ketenangan kepada suami dan menjauhkan segala hal yang membuatnya tidak suka. Saya selalu sabar atas tindakan-tindakannya terhadap saya.

Setiap saya bertanya sesuatu kepadanya, dia selalu marah, dan dia mengatakan bahwa ucapan saya tidak bermanfaat dan kampungan. Padahal perlu diketahui, jika kepada teman-temannya, suami saya tersebut termasuk murah senyum. Sedangkan terhadap saya, ia tidak pernah tersenyum; yang ada hanyalah celaan dan perlakuan buruk. Hal ini menyakitkan dan saya merasa sering tersiksa dengan perbuatannya. Saya ragu-ragu dan beberapa kali berpikir untuk meninggalkan rumah.

Wahai Syaikh, apabila saya meninggalkan rumah dan mendidik sendiri anak-anak saya dan berusaha mencari pekerjaan untuk membiayai anak-anak saya sendiri, apakah saya berdosa? Ataukah saya harus tetap tinggal bersama suami dalam keadaan seperti ini, (yaitu) jarang berbicara dengan suami, (ia) tidak bekerja sama dan tidak merasakan problem saya ini?

Dijawab oleh Syaikh bin Baaz: “Tidak diragukan lagi, bahwa kewajiban atas suami isteri ialah bergaul dengan baik dan saling menampakkan wajah penuh dengan kecintaan. Dan hendaklah berakhlak dengan akhlak yang mulia, (yakni) dengan menampakkan wajah ceria, berdasarkan firman Allah:

“Pergaulilah mereka dengan baik.” (QS. An Nisa:19)
Juga dalam surat Al Baqarah ayat 228:
“Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf, akan tetapi, para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isteri.” (QS. Al Baqarah :228)

Arti kelebihan disini, secara umum laki-laki lebih unggul daripada wanita. Tetapi nilai-nilai yang ada pada setiap individu di sisi Allah, tidak berarti laki-laki pasti derajatnya lebih tinggi. Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa. Dan berdasarkan sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:

“Kebaikan itu adalah akhlak yang baik.” (HR. Muslim)

Dan berdasarkan sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:
“Sedikitpun janganlah engkau menganggap remeh perbuatan baik, meskipun ketika berjumpa dengan saudaramu engkau menampakkan wajah ceria.” (HR. Muslim)

Juga berdasarkan sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam:

“Orang yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya di antara mereka. Dan sebaik-baik kalian adalah yang terbaik terhadap isteri-isteri kalian.” (HR. Tirmidzi)

Ini semua menunjukkan, bahwa motivasi berakhlak yang baik dan menampakkan wajah ceria pada saat bertemu serta bergaul dengan baik kepada kaum Muslimin, berlaku secara umum; terlebih lagi kepada suami atau isteri dan kerabat. Oleh karena itu, Anda telah berbuat baik dalam hal kesabaran dan ketabahan atas penderitaan Anda, yaitu menghadapi kekasaran dan keburukan suami Anda. Saya berwasiat kepada Anda untuk terus meningkatkan kesabaran dan tidak meninggalkan rumah di karenakan hal itu. Insya Allah akan mendatangkan kebaikan yang banyak. Dan akibat yang baik, insya Allah diberikan kepada orang-orang yang sabar. Banyak ayat yang menunjukkan, barangsiapa yang bertakwa dan bersabar, maka sesungguhnya balasan yang baik itu bagi orang-orang yang bertakwa. Dan sesungguhnya Allah akan memberi ganjaran yang besar tanpa hisab kepada orang-orang yang sabar.

Tidak ada halangan dan rintangan untuk bercanda dan bergurau, serta mengajak bicara suami dengan ucapan-ucapan yang dapat melunakkan hatinya, dan yang dapat menyebabkan lapang dadanya dan menumbuhkan kesadaran akan hak-hakmu. Tinggalkanlah tuntutan-tuntutan kebutuhan dunia (yang tidak pokok) selama sang suami melaksanakan kewajiban dengan memberikan nafkah dari kebutuhan-kebutuhan pokok, sehingga ia menjadi lapang dada dan hatinya tenang. Engkau akan merasakan balasan yang baik, insya Allah.

Semoga Allah memberikan taufik kepada Anda untuk mendapatkan kebaikan dan memperbaiki keadaan suami Anda. Semoga Allah membimbingnya kepada kebaikan dan memperbaiki akhlaknya. Semoga Allah membimbingnya untuk dapat bermuka ceria dan melaksanakan kewajiban-kewajibannya kepada isterinya dengan baik. Sesungguhnya, Allah adalah sebaik-baik yang diminta, dan Dia adalah pemberi hidayah kepada jalan yang lurus. (Dinukil dari buku Fatawa Islamiyyah).

Keempat, Memberikan penghormatan
Memberikan penghormatan dengan hangat kepada pasangannya, baik ketika hendak pergi keluar rumah ataupun ketika pulang. Penghormatan itu hendaklah dilakukan dengan mesra. Dalam beberapa hadits diriwayatkan, ketika hendak pergi shalat, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam mencium isterinya tanpa berwudhu lagi dan langsung shalat. Ini menunjukkan, bahwa mencium isteri dapat mempererat hubungan antara suami isteri, meluluhkan kebekuan ataupun kekakuan antara suami isteri. Tentunya dengan melihat situasi, jangan dilakukan dihadapan anak-anak.

Perbuatan sebagian orang ketika seorang isteri menjemput suaminya yang datang dari luar kota atau dari luar negeri, ia mencium pipi kanan dan pipi kiri di tempat umum. Demikian ini tidak tepat. Memberikan penghormatan dengan hangat tidak mesti dengan mencium pasangannya. Misalnya, seorang suami dapat memanggil isterinya dengan baik, tidak menjelek-jelekkan keluarganya, tidak menegur isterinya di hadapan anak-anak mereka. Atau seorang isteri, bila melakukan penghormatan dengan menyambut kedatangan suaminya di depan pintu. Apabila suami hendak bepergian, isteri menyiapkan pakaian yang telah disetrika dan dimasukkannya ke dalam tas dengan rapi.

Suami hendaknya menghormati isterinya dengan mendengarkan ucapan isteri secara seksama. Sebab terkadang, ada sebagian suami, jika isterinya berbicara, ia justru sibuk dengan handphonenya mengirim sms atau sambl membaca koran. Dia tidak serius mendengarkan ucapan isterinya. Dan jika menanggapinya, hanya dengan kata-kata singkat. Jika isteri mengeluh, suami mengatakan “hal seperti ini saja dipikirkan!”

Meskipun sepele atau ringan, tetapi hendaklah suami menanggapinya dengan serius, karena bagi isteri mungkin merupakan masalah yang besar dan berat.

Kelima, Hendaklah memuji pasangannya
Di antara kebutuhan manusia adalah keinginan untuk dipuji –dalam batas yang wajar. Dalam masalah pujian ini, para ulama telah menjelaskan, bahwa pujian diperbolehkan atau bahkan dianjurkan dengan syarat-syarat: untuk memberikan motivasi, pujian itu diungkapkan dengan jujur dan tulus, dan pujian itu tidak menyebabkan orang yang dipuji menjadi sombong atau lupa diri.

Abu Bakar As Siddiq radhiallahu anhu pernah dipuji, dan dia berdoa kepada Allah: “Ya Allah, janganlah Engkau hukum aku dengan apa yang mereka ucapkan. Jangan jadikan dosa bagiku dengan pujian mereka, jangan timbulkan sifat sombong. Jadikanlah aku lebih baik dari apa yang mereka sangka, dan ampunilah aku atas perbuatan-perbuatan dosa yang mereka tidak ketahui.”

Seorang isteri senang pujian dari suaminya, khususnya dihadapan orang lain, seperti keluarga suami atau isteri. Dia tidak suka jika suami menyebutkan aibnya, khususnya dihadapan orang lain. Jika masakan isteri kurang sedap, misalnya, jangan dicela.

Keenam, Bersama-sama melakukan tugas yang ringan
Di antara kesalahan sebagian suami ialah, mereka menolak untuk melakukan sebagian tugas di rumah. Mereka mempunyai anggapan, jika melakukan tugas di rumah, berarti mengurangi kedudukannya, menurunkan atau menjatuhkan kewibawaannya di hadapan sang isteri. Pendapat ini tidak benar.

Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassalam melakukan tugas-tugas di rumah, seperti menjahit pakaiannya sendiri, memperbaiki sandalnya dan melakukan tugas-tugas di rumah. (HR. Ahmad dalam Musnad dan Jami’ush Shaghir).

Terlebih lagi dalam keadaan darurat, seperti isteri sedang sakit setelah melahirkan. Terkadang isteri dalam keadaan repot, maka suami bisa meringankan beban isteri dengan memandikan anak atau menyuapi anak-anaknya. Hal ini di samping menyenangkan isteri, juga dapat menguatkan ikatan yang lebih erat lagi antara ayah dan anak-anaknya.

Ketujuh, Ucapan yang baik
Kalimat yang baik adalah kalimat-kalimat yang menyenangkan. Hendaklah menghindari kalimat-kalimat yang tidak menyenangkan, bahkan menyakitkan. Seorang suami yang menegur isterinya karena tidak berhias, tidak mempercantik diri dengan celak dimata, misalnya, harus dengan ucapa yang baik.

Nasihat untuk akhwat yg sudah berkeluarga atau ibu-ibu: Hendaknya wanita mempercantik diri dan berhias untuk suaminya. Yang terjadi pada umumnya malah sebaliknya, berdandan dan mempercantik diri kalau mau keluar rumah, atau kalau ada walimah, misalnya. Sedangkan di rumah, ia enggan mempercantik diri dan tampil seadanya. Padahal berdandan dan mempercantik diri untuk keluar rumah hukumnya haram. Hal ini termasuk kategori Tabarruj yang sangat dilarang dalam Islam.

Misalnya dengan perkataan “Dik, kenapa kamu tidak pakai celak?” Isteri menjawab dengan kalimat yang menyenangkan: “Kalau aku pakai celak, mataku akan terganggu saat melihat wajahmu”. Perkataan yang demikian menunjukkan ungkapan perasaan cinta isteri kepada suami. Ketika ditegur, ia menjawab dengan kalimat yang menyenangkan.

Berbeda dengan kasus lain. Saat suami isteri berjalan-jalan di bawah bulan pernama, misalnya, suami bertanya: ”Dik, tahukah kau bulan purnama di atas?” Mendengar pertanyaan ini, sang isteri menjawab: ”Apa kamu kira aku buta?”

Kedelapan, Perlu berekreasi berdua tanpa membawa anak
Rutinitas pekerjaan suami di luar rumah dan pekerjaan isteri di rumah membuat suasana menjadi keruh. Sekali-kali diperlukan suasana lain dengan cara pergi berdua tanpa membawa anak. Hal ini sangat penting, karena bisa memperbaharui cinta suami isteri. Kita mempunyai anak, lantas bagaimana caranya? Ini memang sebuah problem. Namun kita harus mencari solusinya, jangan menyerah begitu saja.

Bukan berarti setelah mempunyai anak banyak tidak bisa pergi berdua. Tidak! kita bisa meminta tolong kepada saudara, kerabat ataupun tetangga untuk menjaga anak-anak, lalu kita dapat pergi bersilaturahmi atau belanja ke toko dan lain sebagainya. Kemudian pada kesempatan lainnya, kita pergi berekreasi membawa isteri dan anak-anak.

Kesembilan, Hendaklah memiliki rasa empati pada pasangannya
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam bersabda:
“Perumpamaan kaum mukminan antara satu dengan yang lainnya itu seperti satu tubuh. Apabila ada satu anggota tubuh yang sakit, maka anggota tubuh yang lain pun ikut merasakannya sebagai orang yang tidak dapat tidur dan orang yang terkena penyakit demam.” (HR. Muslim)

Ini berlaku secara umum kepada semua kaum muslimin. Rasa empati harus ada. Yaitu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain, termasuk kepada isteri atau suami. Jangan sampai suami sakit, terbaring ditempat tidur, isteri tertawa-tawa di sampingnya, bergurau, bercanda. Begitu pula sebaliknya, jangan sampai karena kesibukan, suami kemudian kurang merasakan apa yang dirasakan oleh isteri.

Kesepuluh, Perlu adanya keterbukaan
Keterbukaan antara suami dan isteri sangat penting. Di antara problem yang timbul di keluarga, lantaran antara suami dan isteri masing-masing menutup diri, tidak terbuka menyampaikan problemnya kepada pasangannya. Yang akhirnya kian menumpuk. Pada gilirannya menjadi lebih besar, sampai akhirnya meledak.

Inilah sepuluh tips untuk merekatkan hubungan suami isteri, sehingga biduk rumah tangga tetap harmonis dan tentram. Semoga bermanfaat, menjadi bekal keharmonisan keluarga.

Dikutip dari Majalah As Sunnah Edisi Khusus 7&8 Thn IX/1426H/2005M

Minggu, 26 April 2009

bisnis online gratis euy...

hi housewife...da lowongan kerja nich...daripada suntuk di rumah tanpa menghasilkan apa-apa...mendingan ngenet sambil menghasilkan uang...tinggal daftar, klik iklan2nya, tunggu 30 dtk...udah dech..dolar terkumpul...lumayan lho kalo ditekuni...santai banget kerjanya, banyak hasilnya...gak perlu ninggalin rumah & ninggalin si kecil...sambil ngemong, nyuapin mkn, dsb jg bisa...so, buruan daftar lewat link ini ya...ada 2 link nich, boleh pilih, atau dua-duanya juga boleh, lebih menguntungkan...good luck moms..

http://www.waoIndia.com/register.php?r=chanda


http://bux.to/?r=Cha-Nda

Sabtu, 25 April 2009

Cegah kanker serviks yuk…

Duh, penderita kanker serviks atau kanker leher rahim semakin meningkat nich…sebagai wanita, kita harus waspada…!
Meski menjadi penyakit nomor dua yang membunuh kaum Hawa di Asia, lebih dari lima. puluh persen penderita kanker serviks berobat dalam stadium lanjut sehingga penyakit itu sulit disembuhkan. Padahal kita bisa mencegahnya lho....yaitu dengan deteksi dini melalui tes pap smear.
Tes yang dapat mendeteksi awal kanker serviks ini, dapat dilakukan sekali dalam dua tahun atau tiga tahun. Namun, tes ini relatif mahal, sehingga tidak semua kalangan dapat melakukannya.

Bahkan, idealnya, setiap wanita dapat mencegah virus HPV (virus yang menjadi penyebab kanker serviks) dengan vaksinasi. Karena infeksi HPV itu biasanya menetap. Dan bila seorang wanita terpapar HPV, dia tetap beresiko untuk mendapatkan infeksi berulang dari tipe HPV yang sama atau berbeda, dan tetap beresiko terkena kanker serviks.
Jika sebelumnya deteksi dini kanker serviks dilakukan dengan tes pap smear, kini terdapat program pencegahan kanker leher rahim yang lebih sederhana, praktis dan murah tetapi langsung dapat diketahui. Yaitu Skrining IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) atau dengan nama lain Program See and Treat.

DR dr Laila Nuranna SpOG(K), dari Rumah Sakit Cipto Mengunkusumo (RSCM) mengatakan hal itu dalam acara "Pencanangan Program IVA untuk Deteksi Dini Kanker Leher Rahim", di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (14/3). Ia menambahkan, dengan tes IVA, bisa diketahui stadium dari kanker yang disebabkan human papiloma virus (HPV), apakah stadium prakanker atau sudah kanker.
Wilayah yang menjadi pilot project screening kanker serviks tersebut yakni Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, yang merupakan salah satu wilayah terpadat di Jakarta. Deteksi dini dengan menggunakan metode IVA dapat dilakukan di wilayah Kecamatan Johar Baru dan juga Jakarta Pusat yang tersebar di Puskesmas Pulogundul, Puskesmas Johar Baru 1, Puskesmas Johar Baru 2, Puskesmas Johar Baru 3, Puskesmas Galur, Puskesmas Kampung Rawa, Puskesmas Tanah Tinggi, dan Rumah Bersalin Panti Astuti.

Menurutnya, bila masih dalam tahap prakanker ringan segera diobati, 90 persen sel-sel mulut rahim kembali normal. Tetapi, jika kondisi pada stadium prakanker saja sudah berat, dalam waktu dua atau tiga tahun bisa berubah menjadi kanker.
Pada tahap awal atau prakanker, kata Laila, tidak ada gejala khas. Karena itu, dengan skrining atau deteksi dini, proses perkembangan sel kanker bisa dicegah. Sayangnya, belum semua wanita menyadari perlunya tes untuk area genitalnya.

"IVA merupakan pemeriksaan yang praktis, murah, tapi akurasinya tinggi. Pengobatan kanker akan lebih baik jika dapat dicegah lebih awal," kata Tatiek Fauzi Bowo, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) DKI Jakarta, di tengah para ibu-ibu PKK tingkat Provinsi DKI Jakarta yang menghadiri acara tersebut.
Apabila telah mendapati hasil pemeriksaan abnormal, lanjut Laila, maka digunakan metode krioterapi yaitu suatu tindakan medis mendinginkan bagian yang sakit sampai dengan suhu di bawah nol derajat Celcius (terapi gas dingin).

Kanker serviks bukan penyakit keturunan. Penularannya melalui hubungan seks. Seorang perempuan sehat bisa terinfeksi HPV dari pasangan seksnya. Meskipun laki-laki memiliki virus itu, tetapi tidak mengidap kanker.

Ada 100 jenis tipe HPV, namun yang menyebabkan kanker serviks adalah tipe 16 dan 18. Di dunia, sekira 500 ribu wanita didiagnosa menderita kanker leher rahim dan rata-rata 270 ribu kematian setiap tahunnya. Sementara di Indonesia diperkirakan dalam setiap tahunnya terdapat 15 ribu kasus baru dan delapan ribu di antaranya meninggal dunia. Karena itu, upaya pencegahan lebih baik daripada mengobati.
Bagaimana, sudahkah Anda memeriksa kesehatan wilayah genital Anda sejak dini?

Kamis, 23 April 2009

Tips…

Mencegah Kacang Tengik

Kacang tanah, kacang mete dan kacang lainnya jadi tengik dan rasanya pahit jika disimpan lama. Hal ini disebabkan kacang kaya akan minyak. Untuk membuat kacang tetap segar untuk waktu lebih lama, masukkan kacang-kacangan ini ke dalam wadah kedap udara. Lalu simpan di kulkas atau bekukan (masukkan ke freezer). Penyimpanan di kulkas membuat kacang tetap segar selama 2 bulan. Pembekuan membuat kacang tahan setahun.

Sayur tetap segar dan garing

Untuk membantu sayuran tetap segar di dalam lemari pendingin, alasi bagian bawah kotak crisper dengan beberapa lembar handuk kertas (paper towel). Ganti sekal seminggu. Handuk kertas akan mengabsorp kelembapan yang berlebihan. Selain itu, pelapisan ini membuat kotak lebih mudah dibersihkan.

Kembang kol cantik

Agar kembang kol rebus tampak tetap putih, coba tambahkan perasan air jeruk lemn atau sedikit vinegar ke dalam air rebusan sebelum memasukkan kembang kol.

Masakan lebih lezat

Untuk mendapatkan masakan lebih lezat, jika dalam resep terdapat bahan bumbu kering dan bumbu segar, selalu masukkan bumbu kering di awal proses masak. Tambahkan bumbu segar diakhir proses. Sebabnya bumbu segar lebih halus. Aromanya hilang jika dimasak lama.

Minggu, 19 April 2009

Kisah Ulat Bulu dan Kupu-kupu




Pada suatu hari ada seorang ibu yang membeli beberapa pohon bunga yang ada di pot. Bunga itu diletakkan di halaman rumah untuk menambah ke asrian dan keindahan rumahnya. Sambil berkata kecil dalam hati, ibu ini berdoa pada Tuhan, Ya Tuhan...Melalui bunga-bunga ini semoga nanti akan banyak berdatangan kupu-kupu indah kerumahku...

Lalu si ibu ini kembali lagi pada kesibukannya sehari-harinya, setelah seminggu berselang ia menunggu dan menunggu, mengapa tidak juga ada kupu-kupu yang ia lihat dihalaman rumahnya tersebut. Hingga suatu hari betapa kagetnya si Ibu mendapati bahwa bukannya kupu-kupu yang datang tapi malah Ulat bulu yang merambat pada pohon-pohon yang dibelinya itu.

Bukan main marahnya....dan saking kesalnya si ibu ini dengan keras berkata....bagaimana sich Tuhan ini... lah wong yang saya minta adalah kupu-kupu yang cantik, eh yang datang malah ulat-ulat jelek seperti ini. Sambil terus mengumpat, pot-pot bunga yang penuh dengan ulat bulu itu akhirnya dipindahkan dari taman ke tempat tersembunyi di dalam gudang.

Sebulan sudah berselang, dan ibu tersebut telah melupakan kejadian pohon-pohon di pot yang dipenuhi ulat bulu tersebut.

Dan tepat di hari yang ke 30 sejak kejadian tersebut, si ibu rupanya sedang mencari peralatan tamannya yang rupanya lupa ia taruh di gudang. Dan ketika ia membuka pintu gudang, betapa kagetnya, ia melihat begitu banyak kupu-kupu yang berwarna-warni dan sangat indah memenuhi gudang tersebut. Kupu-kupu itu satu demi satu mulai berterbangan keluar pada saat pintu gudang dibuka...untuk mencari bunga-bungaan disekitarnya.

Terang saja kejadian yang luar biasa ini telah membuat si ibu tadi menjadi diam tertegun, ia tidak bisa berkata-kata lagi, melainkan hanya memandangi satu persatu kupu-kupu yang keluar dari gudang menuju tamannya. Dan tanpa sadar kakinya bergerak melangkah mengikuti arah kupu-kupu tadi terbang.

Alangkah Indahnya tamanku saat ini.....si ibu berujar dalam hati...., Ya Tuhan.....ternyata ulat bulu yang dulu jelek itu kini telah berubah menjadi seekor kupu-kupu yang begitu cantik dan menawan. Seandainya saja dulu aku tahu.......katanya dalam hati...mungkin aku tidak akan pernah mengeluh dan merasa terusik dengan keberadaan mereka.

Wahai...para orang tua yang berbahagia dimanapun anda berada..., begitulah kita para orang tua dan guru pada umumnya, sering kali melihat dan menilai anak-anak kita bak ulat bulu, yang mengganggu dan membuat kita gatal untuk selalu mengeluh, marah dan berusaha menyingkirkan mereka.

Anak kita tidak ubahnya seperti ulat bulu yang sering kali dinilai berdasarkan sisi negatifnya saja, padahal dibalik itu semua ada sebuah proses metamorfosa yang tersembunyi...... ya sisi indah yang kelak akan dimunculkan-nya saat mereka dewasa.

Saya sering mendengar banyak orang tua dan guru yang mengeluhkan anaknya yang hiper aktif dan tidak mau diam atau tidak bisa tenang...., Padahal sesungguhnya kelak anak-anak ini akan menjadi orang yang sangat dinamis... kelak anak-anak ini akan mampu mengerjakan berbagai tugas dalam waktu bersamaan, atau malah memimpin lebih dari satu perusahaan tanpa merasa kesulitan sama sekali.

Ada juga orang tua yang mengeluhkan anaknya yang katanya keras kepala dan susah sekali di atur.....padahal sesungguhnya kelak anak-anak semacam ini akan menjadi Pimpinan-pimpinan oraganisasi/perusahaan yang sangat berhasil dangan peningkatan karir yang sangat cepat.

Atau ada juga orang tua yang mengeluhkan anaknya yang katanya pemalu dan sulit bergaul, ia lebih suka menyendiri melakukan seuatu di kamar dan anaknya cengeng sekali. Padahal sesungguhnya kelak anak-anak semacam ini akan menjadi anak yang sangat unggul dibidang Sains Teknologi atau bisa juga menjadi Seniman-seniman kelas dunia, mereka adalah anak-anak yang peka dan penuh cinta kasih terutama pada orang tuanya...

Lain lagi misalnya ada orang tua yang mengeluhkan anaknya terlau cerewet dan tidak tahu malu....bahkan cenderung malu-maluin katanya. Padahal sesunguhnya kelak anak-anak ini akan menjadi orang-orang yang terkenal karena kemampuan tampilnya di depan umum dan keberaniannya untuk berekpresi.

Para orang tua dan guru yang saya cintai dimanapun anda berada....Begitulah sejarah telah membuktikan berkali-kali bahwa anak-anak yang dulu pada saat masa kecilnya dianggap sebagai anak yang aneh dan menyebalkan seperti Ulat Bulu...namun nyatanya setelah mereka dewasa justru menjadi orang-orang yang sangat sukses dan terkenal di kehidupan.

Tapi bagaimana mungkin Sang Ulat Bulu akan bisa menjadi kupu-kupu yang cantik dan indah, jika kita semua selalu menganggapnya sebagai sesuatu yang aneh, menjijikkan dan harus segera disingkirkan dari pandangan kita.

Para orang tua dan guru yang saya cintai dimanapun anda berada....Sesungguhnya..begitu banyak anak-anak Indonesia yang mengalami nasib mirip seperti ulat bulu tadi....dan karena mereka selalu di anggap sebagai anak bermasalah maka mereka tidak pernah memiliki kesempatan untuk bermetamorfosa menjadi seekor kupu-kupu yang indah....yah...begitu malangnya mereka.....sampai akhirnyanya mereka harus tetap menjadi ulat bulu disepanjang hidupnya. ya Ulat bulu yang benar-benar mengganggu kehidupan kita semua....

Mari kita renungkan bersama.....saya yakin.....jika kita semua mau berubah...kita akan banyak memiliki kupu-kupu indah yang berterbangan menghiasi seluruh bumi nusantara tercinta ini....

Mari bersama-sama kita bangun Indonesia yang kuat melalui anak-anak kita tercinta.

Kalau bukan kita siapa lagi...? Kalau bukan sekarang Kapan lagi...?

Senin, 13 April 2009

Keputihan

Hampir sebagian besar wanita pernah mengalami keputihan. dalam istilah kedokteran disebut fluor albus atau lekoria. Paling tidak seorang wanita pernah mengalami sekali seumur hidup. namun, sering keputihan menjadi satu gejala premenstrual syndrome. oleh karena itu, sedikit sekali wanita yang berusaha untuk mengobati keputihan. Padahal, keputihan adalah gangguan kesehatan yang perlu segera diobati dan dicari penyebabnya. keputihan dapat muncul sebagai gejala paling awal dari kanker serviks, tetapi dapat juga hanya bagian dari perubahan hormon akibat menstruasi atau kehamilan.
namun dmikian, keputihan dapat Anda cegah. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah keputihan :
  • Jaga organ intim agar tidak lembab setelah buang air kecil atau besar. Bilas daerah V sampai bersih, kemudian keringkan dengan handuk yang lembut sebelum memakai celana dalam.
  • Saat membersihkan daerah V, bilas dari arah depan ke belakang. Hal ini untuk menghindari terbawanya kuman-kuman dari anus ke vagina.
  • Hindari pemakaian celana dalam yang ketat.
  • Saat menstruasi, ganti pembalut beberapa kali dalam sehari.
  • Jika diperlukan, gunakan cairan pembersih vagina.
Intinya...stay clean !! :)

Minggu, 12 April 2009

13 Cara Komunikasi Terpuji Suami-Istri

Mulut Anda adalah harimau Anda. Pernah dengar, kan, peribahasa itu? Memang, kata-kata yang kita ucapkan memiliki kekuatan besar Terutama bila kita betul-betul mengerti apa yang terkandung di dalam kata-kata tersebut. Ada beberapa hal yang dapat membantu kita untuk berkomunikasi lebih baik, yaitu dengan cara yang penuh kasih, enak didengar, serta efektif.

Yang jelas, saat membaca saran-saran berikut, secara spontan, jauh di lubuk hati, Anda akan berkata, “Oh, ya, suamiku memang begitu, si Y memang begini,” dan seterusnya. Bahkan, mungkin Anda yang pertama yang menyebarkan tulisan ini pada orang-orang yang menurut Anda perlu diberitahukan. JANGAN LAKUKAN! Nah, sebelum membagi artikel ini dengan teman, pastikan Anda telah mempraktekkannya terlebih dahulu

1. Jangan suka berasumsi
Berkomunikasi (yang baik dan benar) tidak mudah. Terutama dalam situasi yang sulit atau sensitif. Jadi, jangan menginterpretasikan atau mengasumsikan bahwa Anda tahu persis pikiran dan maksud lawan bicara. Lebih baik tanya, minta penjelasan atas apa yang diutarakan untuk memastikan Anda mengerti apa yang disampaikan.

2. Selalu merasa paling benar
Tujuan berkomuniasi adalah untuk saling mengerti. Bila tujuan berkomuniasi untuk membuktikan bahwa Anda (yang paling) benar, Anda hanya akan merusak hubungan dengan lawan bicara. Hal ini umum terjadi dan merupakan perilaku yang sangat merusak. Jangan pernah berkomunikasi hanya karena ingin menjadi yang paling benar. Percayalah, hal ini tidak akan berhasil.

3. Mengungkit masalah lama
Jangan mengungkit-ungkit persoalan yang sudah lewat, kecuali memang diperlukan untuk memberikan penjelasan. Tidak ada alasan bagi Anda untuk membicarakan permasalahan lama. Bila mempunyai masalah dengan sesuatu yang dilakukan pasangan, yang terbaik Anda lakukan adalah langsung mengatakannya saat itu juga padanya. Atau paling tidak, pada saat yang tepat, atau beberapa saat sesudah kejadian berlangsung. Jangan menundanya terlalu lama. Bila diminta memberi contoh atas ucapan atau sikap yang Anda keluhkan dan Anda tidak dapat mengingatnya secara rinci, katakan kepadanya, Anda akan menyampaikannya bila hal serupa terjadi kembali.

4. Minta dipuji
Sama halnya dengan sikap mau menang sendiri, bila tujuan berkomunikasi untuk memperoleh pujian, hal ini justru hanya memperlihatkan sikap egois Anda dan komunikasi yang baik dan lancar tidak akan berhasil. Anda ingin dipuji? Anda hanya perlu menyadari bahwa Anda telah melakukan sesuatu yang benar dan melakukannya dengan tulus untuk mengerti pikiran dan perasaan orang lain.

Termasuk perasaan pasangan. Dengan demikian Anda akan merasa puas. Tidak perlu mengharapkan pujian dari pasangan atau orang lain, karena sikap ini memperlihatkan ketidaktulusan Anda.

5. Menguniversalkan pendapat pribadi
Hal
ini merupakan kesalahan yang sering terjadi. Semua orang pasti pernah dan sering melakukannya. Bila membuat pernyataan yang memperlihatkan semua orang dikelas”, kelompok, atau keluarga Anda dan merasa mereka punya pikiran yang sama, berarti Anda menguniversalkan pendapat pribadi. Contohnya, Anda mengatakan, “Semua orang sudah tahuatauOrang-orang tahu, kok, apa yang saya katakan pasti benar.”

Sebetulnya, saat Anda menguniversalkan pendapat pribadi sama dengan tengah berusaha untuk dibenarkan atau ingin dapat pujian. Cara yang lebih baik untuk memberikan respon adalah dengan mengatakanSaya tidak tahu bagaimana pendapat yang lain mengenai hal ini, tetapi menurut saya biasanya orang memerlukan latihan berkomunikasi yang lebih baik.”

6. Jangan bikin pasangan bingung
Sangat penting untuk menyadari bahwa dengan siapa pun kita berhadapan, kita harus berpikiran positif dan menyadari bahwa lawan bicara berusaha jujur dalam berkomunikasi dengan Anda walaupun cara yang digunakan dan diperlihatkannya mungkin terbatas dan tidak efektif. Setiap orang dapat melakukan kesalahan. Bahkan kadang kesalahan yang serius.

Dari waktu ke waktu, orang berada dalam situasi yang membuatnya marah dan menyebabkan dia melakukan suatu tindakan yang akhirnya disesalinya atau disadarinya tidak berguna dan tidak perlu. Bila melihat apa yang telah dilakukan, biasanya seseorang cenderung untuk berperilaku lebih baik.

Di dalam situasi yang tegang dan panas, sangat penting untuk tidak membuat orang bingung dengan tindakan dan sikap yang disengaja. Tiap orang bisa saja melakukan hal-hal yang tidak baik, tetapi tidak berarti orang tersebut bukan orang yang baik. Anda harus dapat membuat perbedaan bila tujuan berkomunikasi adalah untuk dapat memecahkan permasalahan dari konflik-konflik yang terjadi.

7. Membandingkan
Perlakukan setiap orang sebagaimana Anda ingin diperlakukan. Sikap membeda-bedakan hanya akan merusak komunikasi antara Anda dan lawan bicara. Ingat, tindakan lebih keras daripada kata-kata. Bila mengatakan suatu hal dan bersikap sebaliknya atau bila berperilaku berdasar prinsip yang Anda terapkan kepada orang-orang di sekitar tetapi tidak Anda terapkan kepada diri sendiri, maka kontradiksi ini akan tampak dan membuat orang tersinggung dan marah.

8. Berperilaku negatif yang dramatis
Hal
ini hanya akan menambah api di dalam sekam, terutama bila komunikasi yang berlangsung merupakan komunikasi penting dan peka. Yang diperlukan adalah ketenangan, kepala dingin, dan membicarakan masalah tanpa rasa marah.

9. Menggunakan bahasa negatif
Bahasa emosional yang negatif seperti, “Kamu tidak pernah mendengar apa yang saya katakanatauKamu selalu mengatakan ituatauKamu betul-betul membenci sayaatauKamu memang tidak mau mendengarsemua ini merupakan contoh bahasa emosional yang negatif. Bahasa ini tidak memberikan jalan keluar.Jangan ucapkan kata-kata sepertitidak pernahdanselalubila berbicara. Sebaliknya, katakanKadang-kadang saya merasa kamu tidak terlalu memperhatikan apa yang saya katakan. Apa pendapat kamu mengenai apa yang saya katakan tadi?”. Dengan demikian Anda akan mengetahui apakah lawan bicara memperhatikan atau tidak apa yang Anda katakan.

10. Tidak menghargai sikap positif
Kesalahan seperti ini juga sering dilakukan. Misalnya, Anda minta pasangan atau lawan bicara untuk mengubah nada suaranya bila berbicara dengan Anda. Anda memintanya agar berbicara lebih manis. Bila akhirnya pasangan atau lawan bicara mengikuti kehendak Anda, Anda justru mengatakan, “Tumben kamu baik, jangan-jangan ada sesuatu yang kamu mau. Kamu pikir saya bodoh!” Banyak sekali contoh mengenai hal ini. Oleh karena itu, bila Anda meminta sesuatu dan akhirnya mendapatkannya, hargai dan jangan mencelanya. Sebaliknya, katakan terima kasih karena ia telah bersedia memenuhi permintaan Anda. Hargai usahanya.

11. Sama dan sejajar
Contohnya, Anda berbicara dengan pasangan dan pembicaraan menjadi semakin sulit dan mulai bersitegang. Pada saat Anda mengatakan dia memperlihatkan sikap yang bermusuhan, responnya justru Anda yang memperlihatkan sikap demikian padanya. Lalu pada saat Anda bertanya kepadanya, “Perilaku saya yang bagaimana yang membuat kamu merasa terganggu?” Lawan bicara hanya mengatakan bahwa pertanyaan yang Anda ajukan merupakan pertanyaan yang bodoh dan dia tidak mau membicarakannya. Jangan berkomunikasi untuk mendapatkan persamaan atau untuk membalas dendam. Hal ini tidak akan berhasil dan efeknya adalah merusak hubungan. Bila merasa salah, minta maa dan minta ia mengoreksinya. Misalnya, “Saya merasa tidak senang kalau kamu menaruh baju kotor ddi atas tempat tidur. Lain kali jangan lakukan lagi, ya.”

12. Berbohong
Apakah Anda senang bila dibohongi? Apakah Anda berharap orang yang dekat dengan Anda berbohong pada Anda? Jawabannya pastiTidak”. Oleh karena itu, pastikan Anda jujur. Dengan cara ini, otomatis Anda memberi contoh dan memberi gambaran ingin agar orang di sekitar Anda jujurpada Anda dan bila tidak, Anda berhak untuk mengeluh. Tetapi bila Anda tidak jujur maka Anda tidak berhak untuk mengeluh. Kejujuran merupakan cara yang terbaik dan hanya satu-satunya cara untuk meyakinkan bahwa Anda mendapatkan apa yang Anda perlukan.

13. Membiarkan campur tangan dari luar
Bila situasi menjadi lebih keruh dan harus diatasi, bicarakan langsung pada pasangan. Terutama bila ada hal yang perlu Anda jelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Tidak ada gunanya membicarakan masalah seseorang kepada orang lain sebelum Anda menyelesaikan permasalahannya dengan orang yang bersangkutan.

http://www.emailcashpro.com
Free advertising
Lilypie Next Birthday PicLilypie Next Birthday Ticker
Bookmark and Share